Gue bersyukur bisa mengikuti perhelatan IDEAFEST pada tanggal 26-27 Oktober yang lalu. Meski hanya sempat ikut di hari pelaksanaan yang kedua, tapi banyak banget informasi yang gue dapet. Salah satunya tentang perkembangan ekonomi kreatif yang ternyata bisa membangun pariwisata. Waktu itu, bapak menteri pariwisata, Bapak Arief Yahya menyatakan bahwa ada tiga penyokong ekonomi kreatif dalam bidang pariwisata.
Ada tiga faktor yang memang harus dikembangkan dalam menyokong pembangunan pariwisata daerah-daerah di Indonesia yakni, kuliner, fashion, dan kerajinan. Ketiga faktor itu saling berkolaborasi membangun pariwisata di sebuah daerah.
Masih belom kebayang?
Gini guys, sekarang lo bayangin kalo lo lagi berkunjung ke sebuah daerah, anggaplah Banyuwangi. Lo mengunjungi kota paling timur di Pulau Jawa ini untuk berekreasi. Menikmati keindahan alamnya, menikmati kekayaan budayanya, dan lain sebagainya. Ketika lo berkunjung ke Banyuwangi, lo nggak mungkin deh kalo nggak pengen cobain makanan khas daerah Banyuwangi. Ya kan?
Sepertinya nggak ada deh orang yang berkunjung ke sebuah daerah wisata, terus nggak coba makanan khas daerah wisata tersebut. Dijamin nyesel sih.
Oke, selain makanan apalagi?
Buah tangan khas daerah wisata?
Yaps, bener banget. Sebelum balik lagi ke kota asal, lo pasti datengin pusat oleh-oleh kan? Apa yang lo beli? Pakaian? Kerajinan tangan? Hmmm....atau mungkin kue khas daerah tersebut? Secara nggak sadar, dari satu sektor saja, yakni pariwisata, sudah bisa memberikan efek yang luar biasa untuk perkembangan ekonomi kreatif bagi masyarakat di daerah tersebut.
Gini guys, fungsi APBD itu ada 5 yakni:
1. Fungsi perencanaan
2. Fungsi pengawasan
3. Fungsi alokasi
4. Fungsi distribusi
5. Fungsi stabilisasi
Nah, dari kelima fungsi tersebut, membangun pariwisata daerah merupakan bentuk dari fungsi alokasi. Fungsi ini bisa disebut sebagai fungsi yang berusaha menyediakan barang untuk publik. Fungsi ini lebih erat kaitannya dengan sektor pembangunan.
Baca Juga: 5 Tips Membeli Motor Bekas
Coba kita tengok APBD Banyuwangi deh guys. Anggaran tahun 2018 dialokasikan paling besar ke sektor pendidikan.
“Lha, kenapa nggak ke pariwisata aja?”
Kan pemerintah Banyuwangi punya rencana prioritas guys. Coba lihat deh fungsi pertama dari APBD yang udah gue tulis tadi. Ada yang namanya fungsi perencanaan. Fungsi ini disebut juga dengan fungsi otorisasi. Fungsi ini menekankan pada rencana daerah dalam pelaksanaan tahun anggaran yang akan berjalan.
Ada benarnya juga pemerintah provinsi Banyuwangi lebih menekankan sektor pendidikan sebagai fokus dari APBD 2018. Kenapa? Menurut gue, pariwisata Banyuwangi itu udah keren banget guys. Jadi wajar dong kalau pemerintah kota Banyuwangi di tahun 2018 ini menaruh fokus yang lebih besar pada pendidikan.
Beberapa waktu yang lalu kan sempet ada tuh anggota DPRD yang jumlahnya nggak tanggung-tanggung melakukan korupsi APBD-P Kota Malang. Hmmm....kok bisa ya? Padahal gaji mereka kan udah gede dibandingin gue yang cuma recehan ini. Tapi kenapa kok masih aja ya doyan korupsi?
Ah bodo amat deh sama anggota dewan yang korupsi itu, yang jelas kalo nanti lo jadi anggota dewan nih, jangan sampai korupsi APBD deh. Nanti, fungsi-fungsi APBD yang seharusnya bisa berjalan dengan baik, eh malah terganggu.
For your info guys kenapa sih gue ngangkat Banyuwangi? Apa karena gue orang Banyuwangi?
Bukan.
Gue cuma berharap aja suatu saat bisa berkunjung ke destinasi wisata di Banyuwangi dan melihat langsung bukti nyata dari pengelolaan APBD pemerintah Banyuwangi dalam mengembangkan potensi pariwisatanya.
0 Komentar