Ada banyak pilihan instrumen investasi yang bisa Anda pilih. Memilih jenis investasi yang tepat untuk Anda menjadi kunci untuk meraih keuntungan besar. Disamping itu, nilai investasi bisa turun atau naik dengan cepat, sehingga ada kemungkinan Anda untung atau rugi.
Kerangka waktu dan opsi investasi yang berbeda memiliki tingkat risiko yang berbeda pula. Tingkat risiko investasi sangat bergantung pada berapa lama Anda berinvestasi di dalamnya. Jenis aset yang berbeda juga memiliki tingkat risiko yang berbeda juga. Pertimbangkan bagaimana Anda dapat mengimbangi risiko ini dengan memilih investasi yang beragam.
Masih bingung ingin berinvestasi dalam aset apa? nah, berikut ini adalah pilihan instrumen investasi yang menguntungkan:
Emas
Emas telah berkinerja lebih baik sebagai lindung nilai terhadap guncangan inflasi perekonomian. Saat ini, banyak investor membeli emas sebagai lindung nilai atas gejolak politik dan inflasi. Harga emas cenderung naik sesuai dengan biaya hidup. Selain menguntungkan, emas juga berpotensi menurunkan risiko portofolio secara keseluruhan.
Reksadana
Reksa dana adalah portofolio saham, obligasi, atau sarana pendapatan lain yang dikelola secara profesional untuk strategi investasi atau kelas aset tertentu. Ketika investor membeli saham di reksadana, perusahaan reksa dana mengumpulkan uang itu untuk melakukan investasi atas nama mereka.
Obligasi
Obligasi adalah pinjaman yang dilakukan investor kepada perusahaan, pemerintah, dan jenis organisasi lainnya. Sebagai imbalannya, penerbit obligasi membayar Anda bunga atas uang yang dipinjam. Pada saat yang sama, mengembalikan jumlah awal yang Anda bayarkan untuk obligasi (pokok).
Properti
Pilihan instrumen investasi selanjutnya adalah properti. Properti termasuk perumahan, real estat, tanah mentah, dan properti sewa lainnya. Sebagai aset berwujud, investasi properti cukup menarik bagi banyak orang karena menawarkan keuntungan yang besar. Namun, investasi juga properti memiliki banyak risiko.
Baca juga: Apa Sih Investasi Jangka Pendek Itu?
Pertama, Anda mungkin tidak mendapatkan nilai investasi Anda. Ini terjadi ketika nilai properti turun. Hal ini membuatnya sulit untuk terjual. Kedua, tingkat suku bunga cenderung meningkat, kecuali Anda memiliki hipotek tetap, Anda mungkin akan terjebak dengan pembayaran tanpa akhir. Terakhir, investasi properti dikenakan pajak properti meskipun tidak ada pengembalian keuntungan.
Saham
Saham mewakili kepemilikan saham. Saat Anda berinvestasi dalam saham, Anda membeli bagian dari pendapatan dan aset perusahaan. Hal ini menjadi salah satu strategi bagi bisnis untuk mengumpulkan uang. Namun, saham bisa berisiko. Pengembalian dan kerugian Anda sebagian besar bergantung pada kinerja perusahaan.
Jika perusahaan berkinerja baik, nilai saham meningkat dan sebaliknya. Nilai saham juga dapat dipengaruhi oleh peristiwa politik dan pasar. Untuk menghindari tingkat kerugian yang besar, Anda bisa mendiversifikasi investasi Anda dan membeli saham dari berbagai perusahaan.
Setelah mengetahui pilihan instrumen investasi, Anda dapat menentukan jenis investasi apa yang paling cocok untuk Anda.
0 Komentar