Pada beberapa Ujian Tulis Nasional (UTN), khususnya untuk tenaga pengajar dan pendidik, biasanya dilakukan UTN Pedagogik. Tujuannya adalah supaya kandidat benar-benar teruji telah memahami mengenai cara mengajar anak didik untuk tujuan tertentu yang harus dicapai. Hal ini tidak hanya melibatkan profesionalitas guru, tetapi juga peran anak didik di dalamnya.
Dalam latihan soal, sering ditanyakan mengenai arti istilah kognitif di mana hal ini menjadi pertanyaan umum yang muncul. Meskipun demikian, ternyata banyak yang belum memahami mengenai hal tersebut. Biasanya, dalam pertanyaan ujian atau soal latihan, akan muncul pertanyaan berikut ini.
Di bawah ini, pernyataan yang menjelaskan mengenai makna istilah kognitif adalah ....
a. Kemampuan melakukan interaksi
b. Kemampuan memecahkan masalah
c. Kemampuan komunikasi
d. Kemampuan berpendapat
e. Kemampuan integrasi diri
Dari beberapa pilihan tersebut, pernyataan yang paling tepat adalah B. Kemampuan memecahkan masalah.
Bagaimana Penjelasan Mengenai Makna Kognitif?
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), dijelaskan bahwa istilah kognitif memiliki dua arti, yaitu sebagai berikut.
Makna Pertama
Kognitif merupakan sebuah homonim karena maknanya mempunyai pelafalan dan ejaan yang sama, tetapi artinya berbeda.
Makna Kedua
Kognitif mempunyai arti yang termasuk dalam kategori nomina. Dengan demikian, maka kognitif bisa menyatakan mengenai kata benda, nama orang, nama tempat, dan segala sesuatu yang dibendakan.
Makna Kategori Nomina
1. Kognitif berkaitan dengan kognisi atau pikiran
2. Berdasarkan empiris (pengalaman fakta)
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kognitif adalah segala sesuatu yang melibatkan kognisi, didasarkan pada fakta empiris.
Kognitif dalam Kompetensi Pedagogik
Dalam pedagogik sendiri, kognitif ini memiliki peran yang sangat penting. Hal ini disebabkan karena tujuan pendidikan adalah adanya perubahan anak didik untuk bisa mengoptimalkan potensi yang dimiliki, baik secara karakter maupun kognisi.
Pengelolaan pendidikan di sini pada akhirnya merupakan hal yang tidak serta-merta sederhana. Dalam kompetensi pedagogik, tidak hanya ada keterlibatan tenaga pengajar saja. Namun, di dalamnya terdapat keterlibatan untuk membangun karakter, mental, sikap, perilaku, dan kognitif peserta didik.
Membimbing peserta didik ibaratnya seperti orang tua yang mendidik anak. Kemampuan itulah yang harus dimiliki oleh para pendidik. Jadi tidak begitu saja mengajarkan teori dan ilmu saja, tetapi juga mempraktikkannya secara empiris.
Dengan demikian, maka anak akan terasah pola pikirnya dan terarah tujuannya. Anak didik menjadi lebih mandiri untuk menyelesaikan masalah. Di sinilah mereka mengembangkan potensi dan membentuk kepribadian ke arah yang lebih baik.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa dari kompetensi pedagogik ini, pendidik tidak hanya ceramah saja di kelas, tetapi lebih fokus terhadap perkembangan peserta didik. Selain itu, juga perlu mengaktualisasikan potensi yang dimiliki oleh setiap peserta didik. Tujuan akhir dari ini adalah supaya peserta didik dapat memecahkan masalah dalam kehidupannya. Hal ini selaras dengan makna istilah kognitif yaitu kemampuan untuk memecahkan masalah.
Baca Artikel Terbaru Lainnya
Identifikasi Isi dan Sistematika Surat Lamaran Pekerjaan
Cara Mencari Amanat di Sebuah Dongeng
0 Komentar