Semakin pesatnya perkembangan dunia teknologi digital, orang-orang mulai familiar dengan apa itu e-commerce. Umumnya, orang akan menyebut e-commerce sebagai tempat yang memungkinkan orang-orang untuk berbelanja dan berjualan secara online.
Pendapat seperti itu mungkin ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya tepat untuk menelaskan pengertian dari e-commerce. Sebab, e-commerce pada dasarnya memang salah satu wujud modernisasi digital pada bidang ekonomi dan bisnis.
Dampak perkembangan teknologi digital harus benar-benar dapat terbaca dengan baik oleh masyarakat yang gemar berdagang. Secara peluang, seharusnya hal tersebut dapat menjadi dasar bagi masyarakat untuk lebih mempelajari konsep e-commerce secara menyeluruh.
Pengertian E-commerce
Apa itu e-commerce? Jadi, e-commerce pada dasarnya merupakan akronim dari electronic commerce yang memiliki pemaknaan yang jelas. Yakni, merupakan suatu platform dimana orang-orang dapat melakukan transaksi jual beli secara online.
E-commere dalam hal publikasi, mungkin banyak menggunakan peranan media seperti TV dan juga surat kabar. Namun, pusat kegiatan jual beli secara online tersebut tetap menggunakan internet sebagai komponen penggeraknya.
Pengertian tersebut terkadang membuat orang menjadi rancu untuk memahami perbedaan antara e-commerce dan marketplace. Apakah, anda malah justru mengangap bahwa keduanya memiliki pengertian dan konsep kerja yang sama?
Ternyata tidak, istilah penyebutan e-commerce bermakna platform yang menyediakan akses ke segala bentuk transaksi jual beli dari media elektronik. Sedangkan e-commerce merupakan wujud turunan dari e-commerce yang mewadahi interaksi dan transaksi penjual dan pembeli.
Jenis E-commerce
Berdasarkan pengertian e-commerce dan juga perbedaannya dengan marketplace, anda kini bisa memahaminya dengan baik. Kemudian, anda juga perlu memahami berbagai jenis e-commerce sebagaimana jenis-jenisnya berikut ini ;
1. Business to Customer
Jenis e-commerce yang satu ini kerap diakronimkan menjadi B2C, yakni ketika suatu perusahaan bisnis menjual produknya secara langsung pada konsumen. Jadi, para pembeli di e-commerce jenis ini biasa membeli produk dalam bentuk eceran.
2. Business to Business
Sebagaimana jenisnya, konsep dari jenis e-commerce yang satu ini sangatlah jelas, yakni perusahaan menjual barang pada sesama perusahaan. Secara umum, transaksi jual beli dalam jenis e-commerce ini secara kuantitas dan nominal terbilang sangat banyak dan besar.
3. Consumer to Consumer
Konsep dari e-commerce yang satu ini sangatlah jelas, yakni transaksi jual beli dilakukan oleh dua pihak yang sama-sama pembeli. Umumnya, jenis e-commerce yang satu ini mengedepankan barang bekas sebagai komoditi utamanya.
4. Consumer to Business
Mempelajari apa itu e-commerce memang membawa anda pada informasi-informasi yang tak pernah anda duga. Jenis e-commerce yang satu ini misalnya, yakni ketika seorang individu malah menjual produknya pada perusahaan besar semisal desain logo dan sejenisnya.
5. Business to Public Administration
Jenis e-commerce yang satu ini melakukan transaksi yang melibatkan suatu lenbaga jasa dan lembaga pemerintahan. Contoh bentuk transaksiya yakni bisa berupa penyediaan armada bus untuk rombongan pegawai negeri yang sedang melakukan studi banding.
6. Consumer to Public Administration
Jenis e-commerce yang satu ini bekerja dengan melibatkan antara seorang consumer dengan lembaga pemerintahan. Umumnya, hubungan dalam transaksi ini berupa jasa, semisal seorang teknisi listrik yang diminta untuk memperbaiki fungsi sistem instalasi listrik kantor.
Berdasarkan pemaparan tersebut, anda sekarang telah banyak mengetahui apa itu e-commerce dan juga beragam jenisnya. Saat ini juga, anda yang tertarik untuk berbisnis secara online, bisa segera mencoba untuk memperdalam informasi tentang e-commerce dan marketplace.
0 Komentar